K.H. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengubah rencana ‘demo’-nya. Tadinya direncanakan akan berkumpul di Lapangan Monas, namun karena sampai hari Kamis ijin belum juga turun, maka dipindahkan menjadi di sekitar Kedubes Amerika Serikat. Di sini, rencananya Aa Gym akan membacakan surat kepada George W. Bush, Presiden AS, sesaat setelah sirene berbunyi. Sementara demonstran serentak mesti berbaring sebagai simbol akan jatuhnya begitu banyak korban, jika AS jadi melakukan serangan terhadap Irak. Setelah itu surat akan disampaikan dengan dititipkan lewat kedubes AS. Hal itu diungkapkan Aa Gym di mesjid Daarut Tauhiid, Bandung, sebelum beliau meninggalkan Bandung menuju Jakarta untuk mengisi acara Telkommania, Kamis sore(6/3). Dan berikut ini petikan surat yang disampaikan Aa Gym tanpa membaca teks suratnya.
Saudara Bush, ketika kami menyaksikan peralatan mesin perang Anda dipertontonkan di media dunia, berdiri bulu roma kami, bergetar keras perasaan kami. Terbayang di pelupuk mata, ketika mesin-mesin pembunuh ini beraksi, potongan-potongan tubuh akan berhamburan, darah bersimbah di mana-mana mengalir dari sungai, jeritan dan lolongan orang-orang yang terpanggang di rumahnya yang hangus terbakar, juga lolongan orang yang tertimbun bangunan yang kau runtuhkan. Terbayang anak yang menangis mengais jasad bapaknya yang tak utuh. Terbayang seorang ibu yang bersimbah air mata dan darah, menggengam anaknya yang telah lunglai tak bernyawa. Prahara di mana-mana, bala bencana kemanusiaan yang mengerikan.
Wahai Saudara Bush, inikah yang engkau inginkan. Inikah kemenangan yang kau idam-idamkan. Dimana nuranimu? Untuk siapakah engkau lakukan ini. Untuk dunia? Sudah kita saksikan dunia tidak ada yang setuju dengan kekejian ini. Untuk bangsa dan rakyat Amerika? Kami pun sudah menyaksikan rakyat Anda tidak setuju. Dan apakah jikalau dengan melakukan ini Amerika akan menjadi aman? Jusru sebaliknya, perilaku Andalah yang membuat anda dibenci di dunia ini. Kebencian itulah yang membuat Anda tidak aman dan rakyat anda tidak akan aman.
Saudara Bush, Jikalau Anda menginginkan keselamatan bagi rakyat Anda, sepatutnya anda pimpin agar negara anda menjadi negara yang anda cintai oleh negara lain di dunia ini. Dan cinta tidak bisa diperoleh dengan hamburan darah dan tebaran mesiu. Cinta hanya akan diperoleh kalau Anda benar-benar menegakkan keadilan di dunia ini.
Saudara Bush, kita hidup sama-sama satu kali di dunia ini. Sejarah akan mencatat kemuliaan hanya dimiliki oleh orang-orang yang menebarkan kedamaian, kasih sayang, dan dicatat dengan tinta emas. Sejarah menunjukkan, orang-orang yang menebar kematian, pembantaian, dicatat dengan tinta darah. Andaikata kematian menimpa kepada kita, dicatat dengan tinta apakah nama Anda?
Dari seorang manusia di bumi yang amat prihatin dengan perilaku Anda.
Abdullah Gymnastiar – rakyat Indonesia
sumber : klikdt.com