Kuku Pakai Kutek

Juni 18, 2007 AlMaidani

MediaMuslim.InfoApa yang disebut pewarna kuku adalah sesuatu yang diletakkan diatas kuku yang digunakan oleh wanita dan memiliki lapisan permukaan. Benda ini tidak boleh digunakan jika ia akan mengerjakan shalat karena benda ini akan menghambat sampainya air ke kuku. Dan segala sesuatu yang menghambat sampainya air tidak boleh digunakan oleh orang yang berwudhu atau mandi wajib.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Maka basuhlah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian” (QS: Al-Maidah: 6)

Maka wanita yang menggunakan pewarna kuku akan menghalangi sampainya air ke kuku dan ia tidak dapat dikatakan telah membasuh tangannya (dalam keadaan seperti ini) Ini berarti ia telah meninggalkan suatu kewajiban dalam berwudhu atau mandi wajib.

Adapun penggunaannya bagi wanita yang tidak mengerjakan shalat seperti wanita haidh maka tidaklah mengapa, kecuali apabila hal ini termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan khusus wanita kafir maka ia tidak boleh menggunakannya karena itu berarti menyerupai mereka.

Dan saya telah mendengarkan sebagian orang berfatwa bahwa perbuatan ini sejenis dengan menggunakan khuf (sejenis kaos kaki yang terbuat dari kulit) bahwa boleh saja seorang wanita menggunakan pewarna kuku selama sehari semalam jika ia tidak bepergian dan selama tiga hari jika dalam perjalanan. Namun, fatwa ini adalah fatwa yang salah, karena tidak semua yang menutupi anggota tubuh seseorang dapat disamakan dengan khuf, karena mengusap khuf dibolehkan oleh syariah disebabkan hal itu memang benar-benar diperlukan secara umum, karena kaki membutuhkan perlindungan dan penutup sebab ia langsung bersentuhan dengan tanah, batu, hawa dingin dan sebagainya. Karena syariah mengkhusukan bolehnya mengusap diatas khuf.

Barangkali mereka juga mengkiaskannya denngan membasuh surban. Dan, ini adalah dalil yang salah karena surban itu tempatnya dikepala, sementara kewajiban wudhu terhadap kepala telah diringankan pada asalnya (cukup mengusap sekali-pent) berbeda dengan tangan yang harus dibasuh. Karena Rasulullah melarang wanita menggunakan sarung tangan padahal keduanya menutupi kedua tangan. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang tidak boleh mengkiaskan jenis penutup lain yang menghalangi sampainya air terhadap surban dan khuf. Dan merupakan kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berusaha mengerahkan kesungguhannya mencari kebenaran, serta tidak memberikan suatu fatwa kecuali bila ia merasakan bahwa Alloh Ta’ala akan menanyainya tentang fatwa tersebut, karena hal tersebut mengungkapkan syariah Alloh Ta’ala. Dan, Allohlah pemberi petunjuk menuju jalan yang benar.

(Sumber Rujukan: Fatwa-Fatwa Muslimah, oleh Masyayikh)

Sumayyah binti Khayyath

Syahidah Islam yang Pertama

Mungkin tak banyak orang yang tahu sosok Muslimah yang satu ini, Sumayyah binti Khayyath. Dialah syahidah pertama umat Islam yang menumpahkan darahnya demi mempertahankan keimanannya. Bersama suami dan puteranya, ia menjadi teladan yang istimewa.

Sumayyah binti Khayyath adalah seorang hamba sahaya milik Abu Hudzaifah bin Al-Mughirah. Oleh sang majikan, ia dinikahkan dengan seorang pria asal Yaman yang bernama Yasir bin ‘Amir yang merupakan pendatang di kota Mekkah. Karena banyak mendapat halangan, Yasir meminta perlindungan kepada Abu Hudzaifah yang merupakan kepala suku Bani Makhzum.

Dari pernikahannya dengan Yasir bin ‘Amir, Sumayyah dikaruniai putera yang diberi nama ‘Ammar bin Yasir. Dari sang putera inilah, pasangan Yasir dan Sumayyah bersentuhan dengan Islam.

Suatu hari, ‘Ammar yang beranjak dewasa mendengar kabar soal kedatangan nabi baru yang membawa ajaran Tuhan. Ia pun segera mencari kebenaran soal hal itu. Begitu bersentuhan dengan Islam, ‘Ammar pun jatuh hati dan langsung mengucapkan ikrar syahadatnya.

Read the rest of this entry »

Meraih Pertolongan Allah dengan 3T

Republika, 09 Desember 2005

Tidak berarti amal kebaikan, bila jiwa kita kotor karena dosa. Dan pembersih dosa adalah tobat.

Ada satu berita yang hampir setiap hari muncul dimedia cetak atau elektronik. Yaitu berita tentang penderitaan, bencana, dan kesulitan hidup akibat krisis ekonomi. Ribuan bahkan jutaan orang jatuh miskin. Kenyataan tersebut sebenarnya terjadi di sekitar kita. Bahkan boleh jadi menimpa kita.

Apa yang harus dilakukan? Menjalani ikhtiar untuk memperbaiki hidup adalah satu kewajiban. Namun ada satu hal yang tak boleh kita lupakan, yaitu “kembali kepada Allah”. Saudaraku, semua yang ada dan semua yang terjadi ada dalam genggaman Allah. Maka, di tengah kondisi yang kurang mengenakkan ini, sudah selayaknya kita kembali kepada-Nya. Menguatkan kembali kedekatan dan menggantungkan harapan hanya kepada-Nya. Selain Allah hanya sekadar jalan atau perantara saja.

Ada tiga hal yang wajib kita amalkan agar kita layak ditolong Allah. Saya menyingkatnya dalam rumus “3T”.

“T” pertama adalah tobat. Pertolongan Allah akan tercurah kepada orang-orang yang mau merendahkan diri dan mengakui kesalahannya di hadapan Allah. Tobat bisa diumpamakan dengan membersihkan mangkuk yang berlumur noda, sebelum mngkuk itu diisi dengan makanan. Tak berarti makanan selezat apapun, bila mangkuk yang menampungnya kotor penuh noda. Demikian pula jiwa kita. Tidak berarti amal kebaikan, bila jiwa kita kotor karena dosa. Dan pembersih dosa adalah tobat. Tobat adalah jalan meraih kebahagiaan dan cinta Allah. Difirmankan, Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai kaum Mukminin, supaya kamu semua berbahagia (QS An-Nur [24]: 31). Juga dalam QS Al-Baqarah [2] ayat 222, Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Maka pantas kalau Rasulullah SAW bertobat tak kurang dari 70 kali sehari.

Ada empat syarat tobat. Yaitu: (1) menyesal dengan sebenarnya, seperti menyesalnya seorang ibu yang membunuh anaknya; (2) eksplisit memohon ampun kepada Allah; (3) tidak mengulanginya lagi; dan (4) mengiringinya dengan amal saleh.

“T” kedua adalah taat. Siapa pun yang ingin ditolong oleh Allah, setelah taubatan nasuha, maka ia harus bersungguh-sungguh taat kepada Allah taat. Tingkatkan ibadah. Jangan sia-siakan shalat berjamaah di masjid, sempurnakan dengan tahajud, dhuha, dan rawatib. Perbanyak sedekah, santuni orang miskin. Biasakan shaum sunnat, khususnya Senin Kamis atau Daud. Pokoknya, laksanakan semua ibadah yang dicintai Allah Azza wa Jalla. Semakin dekat kita dengan Allah, insya Allah akan semakin dekat pula datangnya pertolongan dan kebahagiaan hidup.

“T” ketiga adalah tawakal. Saudaraku, baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Maka apapun yang kita lakukan, serahkan semuanya kepada Allah. Kita jangan terlalu yakin dengan kehebatan dan kepintaran kita. Tapi yakinlah seratus persen kepada-Nya.

Dalam QS Ath-Thalaq [65] ayat 2-3, Allah berjanji kepada ahli tawakal, Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Wallahu a’lam

 

( KH Abdullah Gymnastiar )

 

Hillary Menang di Kentucky, Obama Diduga Menang di Oregon

Republika, 21 Mei 2008

San Fransisco-RoL –Senator Hillary Rodham Clinton pada pemilihan awal di negara bagian Kentucky, Selasa (20/5), dengan mudah menang atas saingannya Barack Obama dalam pemilihan calon presiden AS dari Partai Demokrat.

Dengan hasil itu, Hillary mengumpulkan setidaknya 28 suara delegasi sementara Obama mendapat setidaknya delapan delegasi.

Pemilihan ini disebut-sebut merupakan kesempatan terakhir bagi Hillary untuk menunjukkan apakah dirinya masih mampu untuk bersaing dengan Obama dalam pencalonan presiden dari Partai Demokrat.

Obama dan Hillary sama-sama memiliki peluang untuk mencetak sejarah dalam peta politik di AS, yaitu menjadi presiden kulit hitam pertama atau presiden perempuan pertama AS. Namun belakangan ini, Hillary makin jauh tertinggal dalam perolehan dukungan padahal Obama dalam dua minggu terakhir banyak mendapat tambahan suara superdelegasi.

Menurut data terakhir penghitungan yang dilakukan oleh MSNBC, secara keseluruhan, Obama hingga kini telah mengumpulkan setidaknya 1.917 delegasi, termasuk yang diberikan oleh para pejabat di Partai Demokrat –yang disebut sebagai superdelegasi. Sementara Hillary baru mengumpulkan 1.725 delegasi. Untuk memenangi pencalonan dari Partai Demokrat, Obama atau Hillary harus mengumpulkan 2.026 delegasi.

Kendati kalah dari Hillary di Kentucky, Obama diperkirakan akan menang di negara bagian Oregon sehingga ia dapat menambah pundi-pundi delegasinya. Di dua negara bagian tersebut, Hillary dan Obama secara total memperebutkan 103 delegasi.

Dari kedua kontes hari Selasa, yaitu di Kentucky dan Oregon, Obama diperkirakan akan memperoleh 60 delegasi, yang akan membuatnya makin mendekati jumlah delegasi 2.026 yang diperlukan untuk memenangi nominasi pencalonan presiden AS dari Partai Demokrat.
Kemenangan Hillary di Kentucky banyak diperoleh dari kalangan kulit putih, termasuk mereka yang terpelajar. Menurut laporan berbagai media di AS, hampir 2/3 warga kulit putih yang memiliki tingkat pendidikan sarjana di Kentucky mendukung Hillary.

Hillary dan Obama masih harus menunggu hasil penghitungan suara di Oregon pada Selasa malam.
Kedua bakal kandidat tersebut kembali akan berlaga dalam pemilihan di negara bagian Puerto Rico pada 1 Juni dan di Montana serta South Dakota pada 3 Juni mendatang. Di tengah keraguan banyak kalangan bahwa ia akan dapat mengalahkan Obama, Hillary telah bertekad untuk menang dalam pemungutan suara yang tersisa pada 1 dan 3 Juni tersebut. antara/is

Hikmah Pergantian Siang dan Malam….

Sebagaimana senangnya kita menerima siang,
kitapun harus senang menerima kehadiran malam.
Sebagaimana siapnya kita menerima terang,
kitapun harus siap menerima datangnya kegelapan.
Sebagaimana senangnya kita menerima kemudahan,
kita mesti senang menerima kesulitan

Apa hikmah yang bisa kita petik dari pergantian siang dan malam? Salah satunya adalah kehidupan tidak selamanya terang. Ada malam yang bakal menjelang. Dan sebaliknya, kehidupan juga tidak selamanya gelap. Pasti ada pagi yang akan datang membawa terang.

Saudaraku, tidak selamanya manusia berada didalam kesenangan. Ada saat-saat dimana manusia disentuh kesusahan, disapa kesulitan. Nah, baiknya apapun keadaan yang kita lalui, jangan sampai kehilangan kebersyukuran. Karena ketahuliah saudaraku, tidak banyak orang yang dapat bersyukur ketika diberi kesenangan. Dan tambah banyak lagi yang tidak mampu bersyukur di tengah kesulitan yang mendera. Sedangkan kita harus menjadi pemenang di setiap apapun keadaan kita, dengan menjadi manusia-manusia yang penuh syukur. Apalagi kita juga harus fair. Sebagimana senangnya kita menerima kesenangan, kita juga mesti senang (baca: siap, ridho, ikhlas, sabar dan syukur) menerima kesulitan. Keikhlasan kita menerima kesulitan, keikhlasan kita menerima kesusahan, akan membuat tubuh kita, hati kita, dan pikiran kita juga menolak menderita. Sebab ia bukan lagi penderitaan, melainkan anugerah Illahi. Kemudian setelahnya kita tanamkan keyakinan, bahwa kesulitan dan permasalahan yang kita hadapi adalah sebagai pintu bagi datangnya kesenangan sesudahnya. Dan memang ini yang harus kita yakini; tidak selamanya kita akan susah. Yakinlah, kesusahan akan berlalu. Senang itu biasa. Susah itu juga biasa. Sebagaimana datangnya siang dan malam, ia akan senantiasa berputar. Dan inilah kehidupan.

Sementara itu, ada memang yang menggelapkan siangnya sendiri. Tidak mengapa. Allah Maha Rahman Maha Rahim, Maha Pengasih Maha Penyayang. Di antara kerahmanan dan kerahiman-Nya, Dia membuka pintu ampunan sepanjang umur kita. Dia bentangkan kebijaksanaan pengampunan dan maaf-Nya untuk kita, selama kita hidup. Kalaulah kesulitan yang ada, kalaulah kesusahan yang timbul, kalaualah permaslahan yang hadir, adalah memang sebab satu dua kesalahan kita, terhadap Allah dan terhadap manusia, maka memohon ampun, memperbanyak istighfar, memperbanyak sedekah, dan perbaikan diri, akan menyebabkan semua duka berlalu dari kehidupan kita. Kehidupan kita akan terang kembali.

Di malam hari ada bintang dan rembulan, yang menyinari malam. Inilah sebagian tanda-tanda-Nya, bahwa meskipun kehidupan kita sedang gelap, maka cahaya iman akan bisa terus menerus menerangi kegelapan kita. Dengan iman, kita bisa mensyukuri semua keadaan. Ketika di atas kita tidak lupa, dan ketika di bawah kita tidak berputus asa.

Di malam hari yang mestinya sunyi, pun ramai dengan binatang malam. Menghidupkan malam yang harusnya mati. Inilah juga sebagian tanda-tanda-Nya. Kita belajar menghidupkan hati dengan membangun iman di hati kita. Bahwa di tengah kehidupan kita, di tengah kesulitan dan kesusahan kita, di tengah permasalahan dan keinginan kita, ada Allah Yang Maha Kuasa atas segala hal. Ada Allah Yang Maha Melihat kesusahan kita. Ada Allah Yang Maha Kuasa-Nya tidak berbatas tidak bertepi. Ada Allah Yang Maha Menolong. Ada Allah Maha Meringankan. Ada Allah Yang Maha Memudahkan. Ada Allah Yang Maha Mengubah keadaan…

Selalu ada Allah di kehidupan ini, Yang Maha Segala-galanya. Kita tinggal melangkah kepada Allah, datang dan mendekatkan diri kepada-Nya, kemudian mengundang-Nya hadir di kehidupan kita. Bila salah minta ampun, bila kurang benar minta diluruskan, bila diuji minta disabarkan. Kepada siapa lagi kita hadapkan permasalahan kita kalau bukan pada-Nya? Sedangkan kita tahu, bahwa dunia ini, dengan segala isinya, termasuk kesusahan dan kesenangan kita, keinginan dan kehendak kita, ada di dalam genggaman-Nya.

Semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang bisa selalu mengintrospeksi diri dan memperbaiki diri. Semoga Allah Yang Maha Menyelamatkan, menyelamatkan kita semua dari kebodohan dan keburukan diri kita sendiri. Semoga pula Allah menyelamatkan yang lain dari kesalahan dan dosa diri kita sendiri. Supaya kita tidak menjadi penyebab bagi keburukan dan kesulitan orang lain. Dan semoga kita menjadi manusia-manusia yang banyak manfaatnya, sedikit madharatnya.

Aamiin yaa robbal ‘aalamiin……

Istimewanya Wanita

  1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W akan hal tersebut,jawab baginda: “Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

  2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang soleh.

  3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takutkan Allah S.W.T dan orang yang takutkan Allah S.W.T akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

  4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S

  5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W) di dalam syurga.

  6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

  7. Daripada Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

  8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

  9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

  10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

  11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).

  12. Aisyah r.a berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W,siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah S.A.W “Ibunya.”

  13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.

  14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

  15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

  16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T

  17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

  18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

  19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T

Bocoran Surat Aa Gym kepada Presiden Bush

K.H. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengubah rencana ‘demo’-nya. Tadinya direncanakan akan berkumpul di Lapangan Monas, namun karena sampai hari Kamis ijin belum juga turun, maka dipindahkan menjadi di sekitar Kedubes Amerika Serikat. Di sini, rencananya Aa Gym akan membacakan surat kepada George W. Bush, Presiden AS, sesaat setelah sirene berbunyi. Sementara demonstran serentak mesti berbaring sebagai simbol akan jatuhnya begitu banyak korban, jika AS jadi melakukan serangan terhadap Irak. Setelah itu surat akan disampaikan dengan dititipkan lewat kedubes AS. Hal itu diungkapkan Aa Gym di mesjid Daarut Tauhiid, Bandung, sebelum beliau meninggalkan Bandung menuju Jakarta untuk mengisi acara Telkommania, Kamis sore(6/3). Dan berikut ini petikan surat yang disampaikan Aa Gym tanpa membaca teks suratnya.

Saudara Bush, ketika kami menyaksikan peralatan mesin perang Anda dipertontonkan di media dunia, berdiri bulu roma kami, bergetar keras perasaan kami. Terbayang di pelupuk mata, ketika mesin-mesin pembunuh ini beraksi, potongan-potongan tubuh akan berhamburan, darah bersimbah di mana-mana mengalir dari sungai, jeritan dan lolongan orang-orang yang terpanggang di rumahnya yang hangus terbakar, juga lolongan orang yang tertimbun bangunan yang kau runtuhkan. Terbayang anak yang menangis mengais jasad bapaknya yang tak utuh. Terbayang seorang ibu yang bersimbah air mata dan darah, menggengam anaknya yang telah lunglai tak bernyawa. Prahara di mana-mana, bala bencana kemanusiaan yang mengerikan.

Wahai Saudara Bush, inikah yang engkau inginkan. Inikah kemenangan yang kau idam-idamkan. Dimana nuranimu? Untuk siapakah engkau lakukan ini. Untuk dunia? Sudah kita saksikan dunia tidak ada yang setuju dengan kekejian ini. Untuk bangsa dan rakyat Amerika? Kami pun sudah menyaksikan rakyat Anda tidak setuju. Dan apakah jikalau dengan melakukan ini Amerika akan menjadi aman? Jusru sebaliknya, perilaku Andalah yang membuat anda dibenci di dunia ini. Kebencian itulah yang membuat Anda tidak aman dan rakyat anda tidak akan aman.

Saudara Bush, Jikalau Anda menginginkan keselamatan bagi rakyat Anda, sepatutnya anda pimpin agar negara anda menjadi negara yang anda cintai oleh negara lain di dunia ini. Dan cinta tidak bisa diperoleh dengan hamburan darah dan tebaran mesiu. Cinta hanya akan diperoleh kalau Anda benar-benar menegakkan keadilan di dunia ini.

Saudara Bush, kita hidup sama-sama satu kali di dunia ini. Sejarah akan mencatat kemuliaan hanya dimiliki oleh orang-orang yang menebarkan kedamaian, kasih sayang, dan dicatat dengan tinta emas. Sejarah menunjukkan, orang-orang yang menebar kematian, pembantaian, dicatat dengan tinta darah. Andaikata kematian menimpa kepada kita, dicatat dengan tinta apakah nama Anda?

Dari seorang manusia di bumi yang amat prihatin dengan perilaku Anda.

Abdullah Gymnastiar – rakyat Indonesia


sumber : klikdt.com

Imam Syafi’i

Imam Syafi’i bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Idris As Syafi’i, lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 Hijriah (767-820 M), berasal dari keturunan bangsawan Qurays dan masih keluarga jauh rasulullah SAW. dari ayahnya, garis keturunannya bertemu di Abdul Manaf (kakek ketiga rasulullah) dan dari ibunya masih merupakan cicit Ali bin Abi Thalib r.a. Semasa dalam kandungan, kedua orang tuanya meninggalkan Mekkah menuju palestina, setibanya di Gaza, ayahnya jatuh sakit dan berpulang ke rahmatullah, kemudian beliau diasuh dan dibesarkan oleh ibunya dalam kondisi yang sangat prihatin dan seba kekurangan, pada usia 2 tahun, ia bersama ibunya kembali ke mekkah dan di kota inilah Imam Syafi’i mendapat pengasuhan dari ibu dan keluarganya secara lebih intensif.

Saat berusia 9 tahun, beliau telah menghafal seluruh ayat Al Quran dengan lancar bahkan beliau sempat 16 kali khatam Al Quran dalam perjalanannya dari Mekkah menuju Madinah. Setahun kemudian, kitab Al Muwatha’ karangan imam malik yang berisikan 1.720 hadis pilihan juga dihafalnya di luar kepala, Imam Syafi’i juga menekuni bahasa dan sastra Arab di dusun badui bani hundail selama beberapa tahun, kemudian beliau kembali ke Mekkah dan belajar fiqh dari seorang ulama besar yang juga mufti kota Mekkah pada saat itu yaitu Imam Muslim bin Khalid Azzanni. Kecerdasannya inilah yang membuat dirinya dalam usia yang sangat muda (15 tahun) telah duduk di kursi mufti kota Mekkah, namun demikian Imam Syafi’i belum merasa puas menuntut ilmu karena semakin dalam beliau menekuni suatu ilmu, semakin banyak yang belum beliau mengerti, sehingga tidak mengherankan bila guru Imam Syafi’i begitu banyak jumlahnya sama dengan banyaknya para muridnya.

Meskipun Imam Syafi’i menguasai hampir seluruh disiplin ilmu, namun beliau lebih dikenal sebagai ahli hadis dan hukum karena inti pemikirannya terfokus pada dua cabang ilmu tersebut, pembelaannya yang besar terhadap sunnah Nabi sehingga beliau digelari Nasuru Sunnah (Pembela Sunnah Nabi). Dalam pandangannya, sunnah Nabi mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, malah beberapa kalangan menyebutkan bahwa Imam Syafi’i menyetarakan kedudukan sunnah dengan Al Quran dalam kaitannya sebagai sumber hukum islam, karena itu, menurut beliau setiap hukum yang ditetapkan oleh rasulullah pada hakekatnya merupakan hasil pemahaman yang diperoleh Nabi dari pemahamannya terhadap Al Quran. Selain kedua sumber tersebut (Al Quran dan Hadis), dalam mengambil suatu ketetapan hukum, Imam Syafi’i juga menggunakan Ijma’, Qiyas dan istidlal (penalaran) sebagai dasar hukum islam.

Berkaitan dengan bid’ah, Imam Syafi’i berpendapat bahwa bid’ah itu terbagi menjadi dua macam, yaitu bid’ah terpuji dan sesat, dikatakan terpuji jika bid’ah tersebut selaras dengan prinsip prinsip Al Quran dan Sunnah dan sebaliknya. dalam soal taklid, beliau selalu memberikan perhatian kepada murid muridnya agar tidak menerima begitu saja pendapat pendapat dan hasil ijtihadnya, beliau tidak senang murid muridnya bertaklid buta pada pendapat dan ijtihadnya, sebaliknya malah menyuruh untuk bersikap kritis dan berhati hati dalam menerima suatu pendapat, sebagaimana ungkapan beliau ” Inilah ijtihadku, apabila kalian menemukan ijtihad lain yang lebih baik dari ijtihadku maka ikutilah ijtihad tersebut “.

Diantara karya karya Imam Syafi’i yaitu Al Risalah, Al Umm yang mencakup isi beberapa kitabnya, selain itu juga buku Al Musnad berisi tentang hadits-hadits rasulullah yang dihimpun dalam kitab Umm serta ikhtilaf Al hadits.

Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang dikenal dengan dengan sebutan Imam Hanafi bernama asli Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi, lahir di Irak pada tahun 80 Hijriah (699 M), pada masa kekhalifahan Bani Umayyah Abdul Malik bin Marwan.

Beliau digelari Abu Hanifah (suci dan lurus) karena kesungguhannya dalam beribadah sejak masa kecilnya, berakhlak mulia serta menjauhi perbuatan dosa dan keji. dan mazhab fiqhinya dinamakan Mazhab Hanafi. Gelar ini merupakan berkah dari doa Ali bin Abi Thalib r.a, dimana suatu saat ayahnya (Tsabit) diajak oleh kakeknya (Zauti) untuk berziarah ke kediaman Ali r.a yang saat itu sedang menetap di Kufa akibat pertikaian politik yang mengguncang ummat islam pada saat itu, Ali r.a mendoakan agar keturunan Tsabit kelak akan menjadi orang orang yang utama di zamannya, dan doa itu pun terkabul dengan hadirnya Imam hanafi, namun tak lama kemudian ayahnya meninggal dunia.

Pada masa remajanya, dengan segala kecemerlangan otaknya Imam Hanafi telah menunjukkan kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan hukum islam, kendati beliau anak seorang saudagar kaya namun beliau sangat menjauhi hidup yang bermewah mewah, begitu pun setelah beliau menjadi seorang pedagang yang sukses, hartanya lebih banyak didermakan ketimbang untuk kepentingan sendiri.

Disamping kesungguhannya dalam menuntut ilmu fiqh, beliau juga mendalami ilmu tafsir, hadis, bahasa arab dan ilmu hikmah, yang telah mengantarkannya sebagai ahli fiqh, dan keahliannya itu diakui oleh ulama ulama di zamannya, seperti Imam hammad bin Abi Sulaiman yang mempercayakannya untuk memberi fatwa dan pelajaran fiqh kepada murid muridnya. Keahliannya tersebut bahkan dipuji oleh Imam Syafi’i ” Abu Hanifah adalah bapak dan pemuka seluruh ulama fiqh “. karena kepeduliannya yang sangat besar terhadap hukum islam, Imam Hanafi kemudian mendirikan sebuah lembaga yang di dalamnya berkecimpung para ahli fiqh untuk bermusyawarah tentang hukum hukum islam serta menetapkan hukum hukumnya dalam bentuk tulisan sebagai perundang undangan dan beliau sendiri yang mengetuai lembaga tersebut. Jumlah hukum yang telah disusun oleh lembaga tersebut berkisar 83 ribu, 38 ribu diantaranya berkaitan dengan urusan agama dan 45 ribu lainnya mengenai urusan dunia.

Metode yang digunakan dalam menetapkan hukum (istinbat) berdasarkan pada tujuh hal pokok :
1. Al Quran sebagai sumber dari segala sumber hukum.

2. Sunnah Rasul sebagai penjelasan terhadap hal hal yang global yang ada dalam Al Quran.

3. Fatwa sahabat (Aqwal Assahabah) karena mereka semua menyaksikan turunnya ayat dan mengetahui asbab nuzulnya serta asbabul khurujnya hadis dan para perawinya. Sedangkan fatwa para tabiin tidak memiliki kedudukan sebagaimana fatwa sahabat.

4. Qiyas (Analogi) yang digunakan apabila tidak ada nash yang sharih dalam Al Quran, Hadis maupun Aqwal Asshabah.

5. Istihsan yaitu keluar atau menyimpang dari keharusan logika menuju hukum lain yang menyalahinya dikarenakan tidak tepatnya Qiyas atau Qiyas tersebut berlawanan dengan Nash.

6. Ijma’ yaitu kesepakatan para mujtahid dalam suatu kasus hukum pada suatu masa tertentu.

7. ‘Urf yaitu adat kebiasaan orang muslim dalam suatu masalah tertentu yang tidak ada nashnya dalam Al Quran, Sunnah dan belum ada prakteknya pada masa sahabat.

Karya besar yang ditinggalkan oleh Imam hanafi yaitu Fiqh Akhbar, Al ‘Alim Walmutam dan Musnad Fiqh Akhbar.

Imam Malik

Imam malik bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris Al Asbahi, lahir di Madinah pada tahun 712-796 M. Berasal dari keluarga Arab yang terhormat dan berstatus sosial yang tinggi, baik sebelum datangnya islam maupun sesudahnya, tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut islam mereka pindah ke Madinah, kakeknya Abu Amir adalah anggota keluarga pertama yang memeluk agama islam pada tahun ke dua Hijriah.

Kakek dan ayahnya termasuk ulama hadis terpandang di Madinah, oleh sebab itu, sejak kecil Imam Malik tak berniat meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu, karena beliau merasa Madinah adalah kota sumber ilmu yang berlimpah dengan ulama ulama besarnya. Imam Malik menekuni pelajaran hadis kepada ayah dan paman pamannya juga pernah berguru pada ulama ulama terkenal seperti Nafi’ bin Abi Nuaim, Ibnu Syihab Al Zuhri, Abu Zinad, Hasyim bin Urwa, Yahya bin Said Al Anshari, Muhammad bin Munkadir, Abdurrahman bin Hurmuz dan Imam Ja’far AsShadiq.

Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia pendidikan, tidak kurang empat Khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Harun Arrasyid dan Al Makmun pernah jadi muridnya, bahkan ulama ulama besar Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i pun pernah menimba ilmu darinya, menurut sebuah riwayat disebutkan bahwa murid Imam Malik yang terkenal mencapai 1.300 orang. Ciri pengajaran Imam malik adalah disiplin, ketentraman dan rasa hormat murid terhadap gurunya.

Karya Imam malik terbesar adalah bukunya Al Muwatha’ yaitu kitab fiqh yang berdasarkan himpunan hadis hadis pilihan, menurut beberapa riwayat mengatakan bahwa buku Al Muwatha’ tersebut tidak akan ada bila Imam Malik tidak dipaksa oleh Khalifah Al Mansur sebagai sangsi atas penolakannya untuk datang ke Baghdad, dan sangsinya yaitu mengumpulkan hadis hadis dan membukukannya, Awalnya imam Malik enggan untuk melakukannya, namun setelah dipikir pikir tak ada salahnya melakukan hal tersebut Akhirnya lahirlah Al Muwatha’ yang ditulis pada masa khalifah Al Mansur (754-775 M) dan selesai di masa khalifah Al Mahdi (775-785 M), semula kitab ini memuat 10 ribu hadis namun setelah diteliti ulang, Imam malik hanya memasukkan 1.720 hadis. Selain kitab tersebut, beliau juga mengarang buku Al Mudawwanah Al Kubra.

Imam malik tidak hanya meninggalkan warisan buku, tapi juga mewariskan Mazhab fiqhinya di kalangan sunni yang disebut sebagai mazhab Maliki, Mazhab ini sangat mengutamakan aspek kemaslahatan di dalam menetapkan hukum, sumber hukum yang menjadi pedoman dalam mazhab Maliki ini adalah Al Quran, Sunnah Rasulullah, Amalan para sahabat, Tradisi masyarakat Madinah, Qiyas dan Al Maslaha Al Mursal kemaslahatan yang tidak didukung atau dilarang oleh dalil tertentu.

« Older entries